Terapi air: sedikit bukti ilmiah
Terapi air atau water therapy dikenal dengan berbagai istilah, antara lain hydrotherapy, water flotation, atau aquatic physical therapy. Dalam terapi air, bayi diajak untuk berendam dalam bak kecil dengan tubuh, terutama bagian leher disangga pelampung. Bayi kemudian bebas menggerakkan lengan dan tungkainyanya, menyerupai keadaan di dalam kandungan. Para ahli menduga bahwa saat menendang-nendang dalam air, gelombang air akan menstimulasi bayi untuk melatih keseimbangan dan kemampuan koordinasi. Hal ini lalu dihubungkan dengan perkembangan kemampuan untuk merangkak, berjalan dan berenang di kemudian hari.
Sayangnya, bukti ilmiah terapi air masih sedikit dan umumnya merupakan penelitian pendahuluan dengan jumlah subyek yang minim. Studi pendahuluan pada 12 bayi prematur yang mendapat terapi air (aquatic physical therapy) selama 10 menit memperlihatkan bahwa bayi memperoleh kualitas tidur yang lebih baik, cenderung lebih rileks dan lebih dapat mentolerir nyeri.8 Penelitian pendahuluan lain pada bayi usia 7-9 bulan di Brasil tahun 2013 dengan jumlah sampel 12 subyek, 6 kontrol dan 6 intervensi, menunjukkan bahwa perkembangan motorik bayi yang dilatih berenang 40 menit sekali seminggu selama 4 bulan lebih baik dibandingkan yang tidak distimulasi.9 Namun, karena jumlah sampel kecil (12 bayi), hasil tidak bermakna secara statistik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan mekanisme dan manfaat berenang terhadap tumbuh kembang anak.
Apakah terapi air sama dengan berenang? Terapi air meliputi gerakan/latihan saat berada di dalam air yang suhu lebih hangat daripada suhu air di kolam renang biasa yaitu antara 35-360 C. Berenang adalah upaya mencegah tenggelam saat berada dalam air.10
Terkait hal di atas, American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan pernyataan bahwa pada bayi di bawah 1 tahun, tujuan berendam adalah sebatas memberikan kesenangan dan meningkatkan ikatan antara bayi dan orangtua. Belajar berenang tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 1 tahun.11 Pada tahun 2000, AAP juga mengeluarkan rekomendasi bahwa program renang pada anak sebaiknya dimulai setelah usia 4 tahun. Tanpa pelatihan khusus, bayi umumnya memperlihatkan gerakan renang rudimenter, seperti dog paddle saat berada dalam air. Namun, kemampuan berenang yang kompleks baru dapat dicapai ketika perkembangan motor anak mencapai tahap usia 4-5 tahun. Apabila diajari berenang lebih dini, waktu yang diperlukan untuk menguasai gerakan ternyata lebih lama dibandingkan dengan anak yang dilatih berenang di atas usia 4 tahun.12
Bagi anak di bawah 3 tahun, World Aquatic Babies and Children Network merekomendasikan bahwa pada saat berenang, orangtua harus ikut, dan menciptakan suasana yang gembira bersama anak. Latihan berenang juga perlu didukung oleh pelatih yang penyayang, terlatih secara khusus dan berpengalaman. Pelatih harus menguasai perkembangan anak, prosedur keamanan dalam air dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Satu guru mengajari satu anak. Orangtua harus melaporkan terlebih dahulu bila anaknya memiliki kondisi kesehatan khusus, agar mendapat perhatian dan penanganan khusus bila diijinkan bergabung. Suhu air yang dianjurkan adalah 31-340C. Lama latihan bagi pemula maksimal 30 menit. Dalam latihan menahan napas, kepala anak hanya boleh berada di bawah permukaan air selama 1-3 detik, dan kurang dari 6 kali setiap latihan..
Terapi air atau water therapy dikenal dengan berbagai istilah, antara lain hydrotherapy, water flotation, atau aquatic physical therapy. Dalam terapi air, bayi diajak untuk berendam dalam bak kecil dengan tubuh, terutama bagian leher disangga pelampung. Bayi kemudian bebas menggerakkan lengan dan tungkainyanya, menyerupai keadaan di dalam kandungan. Para ahli menduga bahwa saat menendang-nendang dalam air, gelombang air akan menstimulasi bayi untuk melatih keseimbangan dan kemampuan koordinasi. Hal ini lalu dihubungkan dengan perkembangan kemampuan untuk merangkak, berjalan dan berenang di kemudian hari.
Sayangnya, bukti ilmiah terapi air masih sedikit dan umumnya merupakan penelitian pendahuluan dengan jumlah subyek yang minim. Studi pendahuluan pada 12 bayi prematur yang mendapat terapi air (aquatic physical therapy) selama 10 menit memperlihatkan bahwa bayi memperoleh kualitas tidur yang lebih baik, cenderung lebih rileks dan lebih dapat mentolerir nyeri.8 Penelitian pendahuluan lain pada bayi usia 7-9 bulan di Brasil tahun 2013 dengan jumlah sampel 12 subyek, 6 kontrol dan 6 intervensi, menunjukkan bahwa perkembangan motorik bayi yang dilatih berenang 40 menit sekali seminggu selama 4 bulan lebih baik dibandingkan yang tidak distimulasi.9 Namun, karena jumlah sampel kecil (12 bayi), hasil tidak bermakna secara statistik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan mekanisme dan manfaat berenang terhadap tumbuh kembang anak.
Apakah terapi air sama dengan berenang? Terapi air meliputi gerakan/latihan saat berada di dalam air yang suhu lebih hangat daripada suhu air di kolam renang biasa yaitu antara 35-360 C. Berenang adalah upaya mencegah tenggelam saat berada dalam air.10
Terkait hal di atas, American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan pernyataan bahwa pada bayi di bawah 1 tahun, tujuan berendam adalah sebatas memberikan kesenangan dan meningkatkan ikatan antara bayi dan orangtua. Belajar berenang tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 1 tahun.11 Pada tahun 2000, AAP juga mengeluarkan rekomendasi bahwa program renang pada anak sebaiknya dimulai setelah usia 4 tahun. Tanpa pelatihan khusus, bayi umumnya memperlihatkan gerakan renang rudimenter, seperti dog paddle saat berada dalam air. Namun, kemampuan berenang yang kompleks baru dapat dicapai ketika perkembangan motor anak mencapai tahap usia 4-5 tahun. Apabila diajari berenang lebih dini, waktu yang diperlukan untuk menguasai gerakan ternyata lebih lama dibandingkan dengan anak yang dilatih berenang di atas usia 4 tahun.12
Bagi anak di bawah 3 tahun, World Aquatic Babies and Children Network merekomendasikan bahwa pada saat berenang, orangtua harus ikut, dan menciptakan suasana yang gembira bersama anak. Latihan berenang juga perlu didukung oleh pelatih yang penyayang, terlatih secara khusus dan berpengalaman. Pelatih harus menguasai perkembangan anak, prosedur keamanan dalam air dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Satu guru mengajari satu anak. Orangtua harus melaporkan terlebih dahulu bila anaknya memiliki kondisi kesehatan khusus, agar mendapat perhatian dan penanganan khusus bila diijinkan bergabung. Suhu air yang dianjurkan adalah 31-340C. Lama latihan bagi pemula maksimal 30 menit. Dalam latihan menahan napas, kepala anak hanya boleh berada di bawah permukaan air selama 1-3 detik, dan kurang dari 6 kali setiap latihan..
0 komentar:
Posting Komentar